7 Cara Menghindari Gaya Hidup Konsumtif dan Hedonisme, Apa Saja?

Gaya Hidup Konsumtif – Kebiasaan selalu untuk memenuhi semua keinginan, untuk sebagian orang, dianggap sebagai cara untuk meraih kebahagiaan. Apalagi, manusia memiliki sifat dasar cenderung untuk mencari kenikmatan dan menjauhi kesengsaraan. Namun, apa upaya menuruti gaya hidup konsumtif dan hedonisme seperti itu benar-benar memberi rasa bahagia?

Kebiasaan menuruti semua keinginan akan membuat kamu sangat boros. Alih-alih kebahagiaan, kamu akan berkutat dengan permasalahan finansial yang tidak juga selesai. Padahal, tidak semua hal yang diinginkan benar-benar dibutuhkan. Hasilnya, kamu akan selalu merasakan kekurangan, terlepas dari berapa besar penghasilan yang dimiliki.

Tips Menghindari Gaya Hidup Konsumtif dan Hedonisme

Menghindari kebiasaan hidup konsumtif dan hedonisme memang sangat sulit. Tetapi, itu bukanlah hal yang mustahil. Kamu dapat melakukannya dengan mempraktikkan beberapa tips sebagai berikut:

1. Pemisahan Rekening

Upaya menghindari gaya hidup konsumtif dan hedonisme berikutnya dapat kamu lakukan dengan memisahkan rekening. Kamu bisa memakai beberapa rekening berbeda dengan memperhatikan fungsi pemakaiannya. Sebagai contoh, satu untuk rekening tabungan dan yang lain digunakan untuk keperluan sehari-hari.

Pemisahan rekening bisa membantu kamu agar lebih disiplin dalam menggunakan uang. Kamu akan dipaksa tidak untuk sentuh uang yang tersimpan di rekening tabungan. Di waktu yang sama, kamu akan berupaya secara maksimal untuk memanfaatkan uang sehingga mampu memenuhi kebutuhan bulanan.

Gaya Hidup Konsumtif. Ilustrasi foto: Pexels

2. Tetapkan Anggaran Keuangan

Tips pertama yang harus kamu lakukan untuk dapat meminimalkan kebiasaan konsumtif dengan membuat anggaran keuangan. Penyusunan anggaran ini penting untuk kamu lakukan. Keberadaan anggaran dapat membantu kamu dalam melakukan pembagian porsi pengeluaran sesuai dengan tujuan masing-masing.

Cara penyusunan anggaran keuangan dapat kamu lakukan secara fleksibel, dengan memperhatikan tingkat kebutuhan dan keinginan masing-masing. Agar tidak begitu boros, tetapkan anggaran berdasarkan skala prioritas. Utamakan kebutuhan pokok. Jika semua kebutuhan dasar terpenuhi, kamu dapat mengalokasikan anggaran untuk keinginan.

3. Batasi Penyimpanan Uang di Dompet Digital

Keberadaan teknologi dompet digital memberi keleluasaan untuk kamu dalam melakukan kegiatan belanja. Apalagi, banyak penjual online yang sering menawarkan promo atau diskon untuk pembayaran dengan dompet digital tertentu. Alhasil, kamu akan punya kecenderungan menghabiskan uang yang tersimpan di dompet digital.

Solusi yang dapat kamu lakukan untuk mengatasinya dengan meminimalkan jumlah uang di dompet digital. Dengan begitu, kamu tidak mudah tergoda untuk melakukan aktivitas belanja barang yang tidak benar-benar dibutuhkan.

Gaya Hidup Konsumtif. Ilustrasi foto: Pexels

4. Lakukan Pencatatan Setiap Pengeluaran

Keberadaan anggaran akan sia-sia jika kamu tidak menerapkannya secara disiplin. Sikap disiplin dalam pemakaian uang sangat sulit. Kamu perlu memaksa diri sendiri untuk disiplin menggunakan uang dengan melakukan pencatatan setiap pengeluaran. Agar praktis, pertimbangkan untuk memanfaatkan aplikasi pencatat keuangan.

Ada catatan pengeluaran dapat membantu kamu dalam melakukan evaluasi keuangan secara menyeluruh. Kamu bisa menyaksikan rekam jejak pemakaian uang bulanan. Dari situ, kamu bisa mempertimbangkan untuk menghilangkan pengeluaran-pengeluaran yang dianggap tidak terlalu penting.

5. Hindari Utang

Cara mendapatkan utang di era digital seperti saat ini sangat mudah. Kamu dapat memperoleh utang dalam nominal berapa saja cukup dengan memanfaatkan internet. Tetapi, kamu perlu memahami jika utang sebagai cara cerdas untuk menyembunyikan keadaan kesehatan keuangan.

Oleh karena itu, biasakan untuk menghindari utang. Jika saat ini masih memiliki tanggungan utang, prioritaskan untuk segera melunasinya. Apalagi, jika utang itu memiliki beban bunga yang sangat tinggi.

Gaya Hidup Konsumtif. Ilustrasi foto: Pexels

6. Mulai Berhemat dari Hal-Hal yang Terlihat Sepele

Terakhir, kamu perlu membiasakan diri untuk terbiasa hemat mulai dari beberapa hal yang kecil. Beberapa kebiasaan sepele tapi dapat membantu kamu dalam berhemat dan menjauhi gaya hidup konsumtif di antaranya ialah:

Membawa bekal makan siang. Dengan cara ini, kamu bisa menghilangkan alokasi dana untuk beli makan siang di warung atau kantin. Kamu juga dapat memilih menu lebih bebas dan sesuai selera.

Simpan uang kembalian. Setiap berbelanja, kamu sering mendapat kembalian dalam bentuk uang receh. Pertimbangkan untuk menyimpan uang receh itu dalam tempat khusus. Dalam beberapa waktu, kamu akan terkejut dengan jumlah uang yang berhasil dikumpulkan.

Hemat paket data. Jangan terbiasa untuk menyalakan paket data sepanjang hari. Pakai jika hanya butuh. Selain itu, pertimbangkan untuk memanfaatkan hotspot WiFi yang ada, baik di rumah, kantor, atau tempat umum.

7. Investasi

Jika ingin hemat dan menjauhi gaya hidup konsumtif, pertimbangkan untuk mulai berinvestasi sejak saat ini. Investasi mengajari kamu untuk dapat hidup hemat. Di waktu yang sama, investasi ialah upaya yang bisa kamu lakukan untuk memperoleh pemasukan ekstra.

Namun, kamu perlu cermat dalam memilih investasi. Jangan sampai tergiur oleh penawaran investasi bodong yang menjanjikan untung selangit dalam jangka pendek. Sebagai gantinya, pilih investasi konvensional yang terjamin keamanannya. Sebagai rekomendasi, kamu dapat memilih berinvestasi emas di Traveloka.

Investasi emas di Traveloka sangat mudah. Kamu bisa melakukannya cukup melalui genggaman dan memakai aplikasi Traveloka di handphone. Selain itu, cara investasi itu juga bisa kamu jalankan dengan dana kecil. Traveloka menyediakan solusi berinvestasi yang irit mulai dari Rp10 ribu.

Itulah ulasan dari AmandaVina.com tentang beberapa tips yang bisa kamu lakukan sebagai usaha menghindari gaya hidup konsumtif dan hedonisme. Dengan mempraktikkan tips-tips itu, kamu bisa berkembang jadi pribadi yang lebih hemat dan bahagia. Semoga bermanfaat ya gaes!

Tinggalkan komentar